Ads 468x60px

Tampilkan postingan dengan label Etika Bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Etika Bisnis. Tampilkan semua postingan

24 Jul 2013

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI



BAB I

PENDAHULUAN



1.1Latar Belakang

Organisasi merupakan kumpulan dari beberapa orang bahwa kelompok semua orang atau kelompok dalam sebuah organisasi sudah pasti memiliki tujuan dan pandangan masing-masing dari kerjanya dalam organisasi. Mereka bersaing untuk mencapai kepentingannya masing-masing dalam organisasi tersebut. Hal ini juga ditandai dengan perbedaan yang ada mengenai segala macam sifat daam anggota organisasi.

Perbedaan-perbedaan yang ada akan menimbulkan perselisihan paham antara para anggota organisasi. Perselisihan paham ini dinamakan konflik. Konflik ini bisa muncul secara terus menerus apabila manajer dalam organisasi tersebut tidak bisa menciptakan situasi sepaham dalam semua anggota organisasi. Konflik tidak dapat dihindari dalam suatu organisasi karena disebabkan oleh perbedaan-perbedaan yang datangnya dari dalam sifat manusia. Sifat manusia ini bukanlah hal yang dengan mudah bisa diubah.

Munculnya konflik dalam sebuah organisasi tidak selalu bersifat negatif. Konflik bisa dijadikan alasan untuk mengadakan perubahan dalam keorganisasian. Perubahan ini dapat terjadi apabila manajer mengadakan evaluasi terhadap perbedaan pandangan antar elemen-elemen organisasi. Evaluasi ini bisa menimbulkan berbagai kesimpulan dan ditemukannya cara-cara baru untuk memecahkan masalah-masalah yang timbul akibat dari konflik yang terjadi. Penemuan cara-cara baru ini dapat memperbaiki pengambilan keputusan. Apabila konflik yang ada bisa dikembangkan menjadi hal tadi makamunculnya konflik bisa berdampak positif terhadap organisasi.

Akan tetapi, apabila munculnya konflik menyebabkan adanya diskusi-diskusi panjang tanpa menemukan kata sepakat antara para anggota organisasi dan tidak adanya prioritas-prioritas keorganisasian maka konflik berdampak negatif terhadap organisasi. Hal ini bisa menyebabkan organisasi dalam keadaan terpuruk dan penghambatan dalam pengambilan keputusan aktual.

Oleh karena hal-hal diatas, maka organisasi membutuhkan para manajer yang terampil dan profesional. Para manajer harus mampu mengenali situasi-situasi yang mengarah pada konflik. Para manajer harus bisa menjadikan konflik yang sudah terlanjur muncul menjadi berdampak positif pada organisasi. Sehingga pada akhirnya tercapainya tujuan-tujuan organisasi menjadi prioritas.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.Penyelesaian konflik bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara negosiasi. Negosiasi biasanya dilakukan untuk mendapat jalan tengah dalam sebuah kasus agar keadaan bisa.

6 Jul 2013

Kerangka Teoritis dan Konsepsional Dalam Etika Bisnis Di Era Globalisasi


Kerangka Teoritis dan Konsepsional


Tulisan sini berkaitan erat dengan filsafat manusia, khususnya filsafat tentang tindakan manusia (Etika).manusia menjadi sorotan pembahasan, karena manusia dipandang sebagai subyek. Batu bukanlah subyek,artinya tidak dapat mengambil tempat, tidak menentukan dirinya mempunyai kesamaan sifat dengan subyek.pohon bertumbuh, membangun dirinya, menghisap makanan dan udara, tetapi pohon tidak menentukan dirinya, tidak dapat mengambil sikap.hewan lebih menentukan dirinya dari pohon. Ada hewan yang mempunyai intelegensi. Hewan dapat ke sana sini, dapat berpindah, dapat menjauhi yang tidak disenanginya dan sebagainya. Jadi hewan sedikit banyak mengambil sikap, menentukan dirinya.


Namun hewan bukan subyek, baru lebih merupakan bayangan dari subyek. Mengapa ? Hewan tidak dapat berdiri dengan pendirianya. Karena kerbau tidak ada kegiatannya untuk mengadakan rapat atau musya-warah, lobby untuk mengambil tindakan untuk berontak menutut hak-haknya. Hewan dapat bermusuhan, tetapi tidak dapat memfitnah, tidak dapat bermuka dua, tidak dapat mengadakan rencana pembunuhan massal, tidak dapat menipu, memalsukan sesuatu demi keberhasilan tujuannya, tidak dapat memeras atau menggunakan alat konfesioal Apalagi alat canggih demi kebutuhan ekonominya.jadi hewan bagaimanapun lincahnya tetap tidak dapat menghadapi pendirian,tetapi hanya dapat berhadapan dengan cara berdiri yang tertentu. Atau dengan kata lain binatang tidak memiliki dirinya sendiri dan di luar dirinya sebagaimana manusia. Oleh karena itu, penulisan di sini banyak menganalisa manusia sebagai person atau pribadi rohani-jasmamni. Manusia yang memiliki dinamika untuk menghadapi dirinya dari diri lain dan alam maupun Pencipta alam semesta dimana ia bereksistensi.


22 Mei 2013

Bagaimana cara memanfaatkan perjalanan dinas tanpa melanggar etika profesional?

Penuhi kewajiban
Namanya juga perjalanan dinas, tentunya ada tugas-tugas yang harus Anda laksanakan dalam perjalanan tersebut. Maka hal utama yang wajib Anda lakukan adalah menunaikan tugas dan tanggung jawab sebaik-baiknya.
Tanggung jawab kantor ada di tangan Anda. Foto: Goodshoot/Thinkstock
Kalau pekerjaan sudah selesai, silakan menikmati sisa waktu untuk kepentingan pribadi–itupun kalau masih kuat, karena seringnya tugas itu melelahkan.
Jangan pernah mendahului urusan pribadi sebelum tugas beres karena bukan cuma kantor yang Anda rugikan, tapi juga diri sendiri. Bila tugas dikerjakan dengan baik, kantor maupun atasan pasti tidak ragu untuk mengirim Anda ke perjalanan dinas selanjutnya, kan?
Penggunaan fasilitas
Umumnya, perjalanan dinas memberikan fasilitas yang lebih baik dari yang biasa Anda gunakan dalam perjalanan pribadi. Contohnya kamar hotel yang Anda dapat setidaknya hotel kelas bintang empat atau yang terbaik di kota tersebut. Memang Anda berhak untuk menggunakannya semaksimal mungkin tapi bukan berarti boleh di-abuse alias bertindak aji mumpung seperti menghabiskan isi kulkas di kamar, menggunakan fasilitas laundry dengan mencuci segala macam benda, menelepon ke luar kota bahkan luar negeri untuk urusan pribadi, atau menonton saluran televisi berbayar di kamar.
Selain Anda yang harus membayar karena tidak ditanggung perusahaan, Anda terlihat norak dan akan jadi bahan gosip sekantor. Berlakulah sepantasnya, fasilitas disediakan memang untuk dipakai, tapi dengan kapasitas wajar.
Menjaga nama perusahaan
Melakukan perjalanan dinas berarti Anda mewakili perusahaan dan harus menjaga nama baiknya. Ketika memanfaatkan waktu luang untuk urusan pribadi, jagalah sikap dengan tidak berkelakuan konyol apalagi melanggar hukum.
Jika Anda menghadiri suatu rapat atau seminar yang melibatkan orang dari banyak negara dan perusahaan, sebaiknya tidak perlu mengajak peserta lain bila ingin menghabiskan waktu luang ke tempat yang tidak biasa, misalnya ke "distrik lampu merah". Namun Anda perlu memberitahukan seseorang tentang keberadaan Anda, untuk jaga-jaga.
Memperpanjang masa tinggal
Kalau Anda bermaksud jalan-jalan setelah rangkaian acara dinas selesai sehingga perlu memperpanjang masa tinggal, siapkan segalanya sebelum berangkat.
Pertama, pastikan tanggal tiket pulang Anda sudah disesuaikan. Begitu juga untuk tanggal checkout penginapan. Tetapi bila ingin pindah penginapan, pesan penginapan yang Anda mau dan bekali diri dengan informasi bagaimana mencapainya dari hotel pertama.
Jika ingin jalan-jalan ke kota atau negara tetangga, siapkan dokumen yang diperlukan seperti paspor, visa dan mata uang setempat juga buat rute dan itinerary perjalanan dengan rapi sehingga urusan tiket dan penginapan bisa dibereskan sebelum berangkat.
Etika 'nebeng'
Bagi bangsa dengan budaya 'guyub' seperti kita, kadangkala perjalanan dinas dimanfaatkan untuk ajang 'pernebengan'. Hal ini sah saja selama tidak mengganggu pekerjaan dan tidak membebani kantor maupun yang ditebengi.
Untuk menumpang kamar, tidak ada masalah jika yang ditumpangi sendirian sementara kamarnya berkapasitas untuk dua orang. Dalam kasus seperti ini bahkan yang menumpang pun bisa dapat jatah sarapan bila memang ada.
Kalau Anda ingin menumpang kamar yang sudah ditempati oleh dua orang, boleh saja asalkan kedua orang tersebut Anda kenal dan tidak keberatan. Tetapi Anda harus menyewa extra bed agar tidak mengganggu keduanya.
Fasilitas lain yang memungkinkan untuk ditebengi adalah transportasi, terutama kalau disediakan mobil dinas. Namun bagi yang menumpang, harus tahu diri, tahu waktu dan tidak lupa memberi tip ke pengemudi.